Sabtu, 08 Oktober 2016

Rainbow at The Supermarket







Sore itu cuaca sepertinya sedang galau,tak tampak kecerahan sedikitpun dan hanya awan hujan gelap bertebaran diatas langit. Semua orang pasti tau sebentar lagi pasti akan turun hujan dan bodohnya aku tidak membawa jas hujan disaat yang darurat seperti ini. Aku hanya berharap hujan tidak turun dengan deras nanti.
Aku melangkah ragu keparkiran sepeda motor yang terletak di belakang kampus. Semua orang terus memandang kelangit berharap hal yang sama yaitu hujan tidak turun. Akhirnya aku sampai ke tempat sepeda motorku terparkir. Aku men-starter motor tapi tidak bisa dan mau tidak mau aku harus meng-engkol secara manual.
Yaa seperti itulah,aku pergi kuliah menggunakan kendaraan yang tidak baru disertai kondisi kendaraan yang tidak prima lagi, tapi aku bersyukur aku masih bisa pulang pergi kuliah menggunakan sepeda motor ini. Kadang akupun berpikir lebih baik menumpang  dengan teman satu kampusku tapi aku yakin itu akan menyusahkan orang lain.
Saat ini aku sedang berada dijalan yang cukup ramai hiruk pikuk kendaraan. Aku bertujuan ingin langsung pulang saja, karena tidak ada hal lain yang ingin aku lakukan hari ini. Ditambah lagi cuaca yang muram seperti ini, aku hanya berpikir pulang dan istirahat, tapi tidak segampang itu karena didepanku masih panjang antrian kendaraan dilampu merah, ini benar-benar akan melelahkan.
Belum berapa lama aku berpikir tentang kemacetan, hujan pun turun. Malangnya aku berada ditengah-tengah himpitan kendaraan yang mengantri untuk lewat. Aku berusaha untuk keluar dari sesaknya kemacetan itu. Aku berhasil menepi dengan kondisi agak basah kuyup, aku berteduh didekat sebuah swayalan dan disekitarku makin banyak orang berhenti yang memiliki tujuan sama seperti aku yaitu berteduh.
Tidak ada yang bisa aku lakukan selain menunggu hujan reda, aku hanya bisa terpaku diatas sepeda motor sambil menatap derasnya hujan yang turun. Aku tidak memperdulikan orang-orang yang berteduh disekitarku karena aku juga tidak kenal siapapun diantara mereka. Sesaat aku masih mendengar suara-suara mereka yang sedang bercerita setelah itu aku mulai hanyut dalam lamunan dan aku hanya mendengar suara hujan dan gemuruh diatas sana.
Dalam khayalanku, aku cuma berpikir andai aku membawa jas hujan mungkin aku sudah sampai dirumah sekarang, mungkin juga aku sudah diatas tempat tidur yang sejuk sambil memakai selimut tebal dan aku yakin kalau hal itu terjadi aku tidak akan kedinginan seperti ini. Aku terus berkhayal hal-hal yang mungkin akan lebih baik andai aku tidak lupa membawa jas hujan.
Saat tersadar dari lamunan, aku sedikit kecewa karena apa yang aku khayalkan tidak terjadi. Aku masih disini menahan dinginnya hari yang tidak bersahabat, disela-sela rasa kesal aku baru ingat kalau sedang berteduh didekat swalayan, kenapa aku tidak membeli sesuatu agar tidak terlalu terbawa suasana kecewa.
Aku mengunci stang motor dan aku berjalan keswalayan itu, aku melihat banyak yg dijual disini tapi aku sekarang cuma butuh air tapi aku juga merasa lapar, aku berjalan di samping rak pajangan, banyak sekali jenis minuman dari berbagai merk, semuanya terlihat segar tapi tetap saja aku harus membeli satu. Aku putuskan untuk membeli sebotol susu Indomilk dan membawanya ke kasir untuk dibayar.
Aku memilih susu itu karena selain menghilangkan rasa hausku, juga bisa mengganjal perutku yang lapar menjelang aku sampai kerumah. Selesai membayar aku pun keluar dari swalayan, tapi hujan masih deras dan untuk saat ini aku hanya bisa menunggu sampai hujan reda. Suasana hati ini tidak seperti sebelumnya, aku tidak begitu kecewa melihat hujan belum berhenti. Jadi aku mengambil satu kesimpulan bahwa ketika kita kesal atau kecewa kosumsilah sesuatu, mungkin itu akan lebih baik. Mhehe...
Setelah beberapa saat dengan ikhlas menunggu, akhirnya hujanpun reda. Aku mencoba memandang kearah barat karena kata ibu-ibu yang berada disampingku ada pelangi disebelah sana dan saat aku membalikkan badan bermaksud melihat pelangi ternyata yang kulihat adalah seorang pria yang baru keluar dari swalayan dan membawakan tiga botol susu Indomilk kearahku, dan dia adalah ayahku hahaa, ternyata ayahku ada disekitarku saat aku berteduh diswalayan. Tapi disana memang ada pelangi yang sangat cantik dilangit. Memang kata orang akan selalu ada pelangi setelah hujan, akan ada senyuman setelah air mata.



SEKIAN:)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Shela Safhira Template by Ipietoon Cute Blog Design