Sore itu cuaca
sepertinya sedang galau,tak tampak kecerahan sedikitpun dan hanya awan hujan gelap bertebaran diatas
langit. Semua orang
pasti tau sebentar lagi pasti akan turun hujan dan bodohnya aku tidak membawa
jas hujan disaat yang darurat seperti ini.
Aku hanya
berharap hujan tidak turun dengan deras nanti.
Aku melangkah
ragu keparkiran sepeda motor yang terletak di belakang kampus. Semua orang terus memandang kelangit
berharap hal yang sama yaitu hujan tidak turun. Akhirnya aku sampai ke tempat sepeda
motorku terparkir. Aku
men-starter motor tapi tidak bisa dan mau tidak mau aku
harus meng-engkol secara manual.
Yaa seperti
itulah,aku pergi kuliah menggunakan kendaraan yang tidak baru disertai kondisi
kendaraan yang tidak prima lagi,
tapi aku bersyukur aku masih bisa pulang pergi kuliah menggunakan sepeda motor
ini. Kadang akupun
berpikir lebih baik menumpang dengan
teman satu kampusku
tapi aku yakin itu akan menyusahkan orang lain.
Saat ini aku
sedang berada dijalan yang cukup ramai hiruk pikuk kendaraan. Aku bertujuan ingin langsung pulang
saja, karena tidak ada hal lain
yang ingin aku lakukan hari ini.
Ditambah lagi cuaca yang muram seperti ini, aku hanya berpikir pulang dan istirahat, tapi tidak segampang itu karena
didepanku masih panjang antrian kendaraan dilampu merah, ini benar-benar akan melelahkan.
Belum berapa
lama aku berpikir tentang kemacetan, hujan pun turun.
Malangnya aku berada ditengah-tengah himpitan kendaraan yang mengantri
untuk lewat. Aku
berusaha untuk keluar dari sesaknya kemacetan itu. Aku
berhasil menepi dengan kondisi agak basah kuyup, aku berteduh didekat sebuah swayalan dan disekitarku makin
banyak orang berhenti yang
memiliki tujuan sama seperti aku yaitu berteduh.
Tidak ada yang
bisa aku lakukan selain menunggu hujan reda, aku hanya bisa terpaku diatas sepeda motor sambil menatap
derasnya hujan yang turun. Aku
tidak memperdulikan orang-orang yang
berteduh disekitarku karena aku juga tidak kenal siapapun diantara mereka. Sesaat aku masih mendengar
suara-suara mereka yang sedang bercerita setelah itu aku mulai hanyut dalam
lamunan dan aku hanya mendengar suara hujan dan gemuruh diatas sana.
Dalam
khayalanku, aku cuma berpikir andai aku membawa jas hujan mungkin aku sudah
sampai dirumah sekarang, mungkin
juga aku sudah diatas tempat tidur yang sejuk sambil memakai selimut tebal dan
aku yakin kalau hal itu terjadi aku tidak akan kedinginan seperti ini. Aku terus berkhayal hal-hal
yang mungkin akan lebih baik andai aku tidak lupa membawa jas hujan.
Saat tersadar
dari lamunan, aku sedikit kecewa
karena apa yang aku khayalkan tidak terjadi. Aku masih disini menahan dinginnya hari yang tidak bersahabat, disela-sela rasa kesal aku
baru ingat kalau sedang berteduh didekat swalayan, kenapa aku tidak membeli sesuatu agar
tidak terlalu terbawa suasana kecewa.
Aku mengunci stang motor dan
aku berjalan keswalayan
itu, aku melihat banyak yg dijual
disini tapi aku sekarang cuma butuh air tapi aku juga merasa lapar, aku berjalan di samping rak
pajangan, banyak sekali jenis
minuman dari berbagai merk, semuanya
terlihat segar tapi tetap saja aku harus membeli satu. Aku putuskan untuk membeli sebotol susu Indomilk dan membawanya ke kasir untuk dibayar.
Aku memilih susu itu karena selain
menghilangkan rasa hausku, juga bisa mengganjal perutku yang lapar menjelang
aku sampai kerumah. Selesai membayar aku pun keluar dari swalayan, tapi hujan masih deras dan
untuk saat ini aku hanya bisa menunggu sampai hujan reda. Suasana hati ini tidak seperti
sebelumnya, aku tidak begitu
kecewa melihat hujan belum berhenti. Jadi aku mengambil satu kesimpulan bahwa ketika kita kesal atau
kecewa kosumsilah sesuatu, mungkin
itu akan lebih baik. Mhehe...
Setelah beberapa saat dengan ikhlas
menunggu, akhirnya hujanpun reda. Aku mencoba memandang kearah barat karena
kata ibu-ibu yang berada disampingku ada pelangi disebelah sana dan saat aku
membalikkan badan bermaksud melihat pelangi ternyata yang kulihat adalah
seorang pria yang baru keluar dari swalayan dan membawakan tiga botol susu Indomilk kearahku, dan dia adalah ayahku hahaa, ternyata ayahku ada disekitarku
saat aku berteduh diswalayan. Tapi disana memang ada pelangi yang sangat cantik
dilangit. Memang kata orang akan selalu ada pelangi setelah hujan, akan ada
senyuman setelah air mata.
SEKIAN:)
0 komentar:
Posting Komentar